Minggu, 27 Januari 2013

Rangkuman Pelajaran SKI Bab I Semester 1 Kelas XII MA

Diposting oleh Unknown di 09.42

BAB I

KETELADANAN DAKWAH RASULULLOH   
DALAM MEMBINA UMAT



·      Dakwah Rosululloh pada puncak Mekkah

Ø Situasi & kondisi masyarakat Mekkah sebelum islam datang
Mekkah merupakan kota yang terpenting bagi umat islam di seluruh dunia. Secara tutorial pada abad ke V M telah mengalami perubahan & kemajuan. Dalam kehidupan keagamaan, masyarakat Mekkah banyak memiliki kepercayaan, diantaranya ada yg menyembah pohon, kayu, binatang, dll. Mekkah juga memiliki budaya yg sangat tinggi terutama dlm bidang syair. Sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai pedagang.


Ø Nabi Muhammad sebelum diangkat menjadi Rosul
Nabi lahir tepat pada hari Senin tanggal 12 Robi’ul Awal bertepatan 20 April 571 M. Awalnya, Nabi Muhammad disusui oleh budak Abu Lahab yaitu Suaibah Asma’iyah, kemudian Abdul Mutholib memberikan cucunya yg paling disayang kepada Halimah Sa’diyah lalu disusui olehnya.
Pada usia 6 th beliau dibawa ibunya untuk berkunjung ke keluarganya ayahnya di Madinah & untuk berziaroh di makam ayahnya. Ketika dalam perjalanan ke Mekkah ibunya meninggal dunia di sebuah desa bernama Abwa’, Muhammad diasuh oleh Abdul Mutholib hanya 2 th karena meninggal dunia saat Muhammad berumur 8 th. Kemudian diasuh oleh pamannya Abu Tholib.

Ø Nabi Muhammad diangkat menjadi Nabi & Rasul
Di saat kota Mekkah & penduduknya tenggelam dlm kerusakan & kemusyrikan, beliau sering merenung nasib kaumnya yg tersesat itu, karena itulah beliau sering memncilkan diri di Gua Hiro’ untuk mendekatkan diri kpd Allah agar dpt memberikan ketenangan pada hati beliau.
Dalam suatu riwayat hadits Imam Bukhori dikatakan bahwa menjelang datangnya wahyu Allah pertama turun, Muhammad sering mimpi melihat yg terang bagaikan fajar dipagi hari. Tepat ketika beliau tenggelam dlm munajatnya kepada Allah beliau di datangi oleh malaikat Jibril yg membawa perintah Allah. Tepat tanggal 17 Ramadhan / Agustus 610 M wahyu pertama turun, yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5, dalam usia 40 th.
Selama kurang lebih 211/2 th setelah menerima wahyu pertama, barulah beliau menerima wahyu yg ke-2 di Gua Hiro’ juga. Malaikat Jibril menyampaikan wahyu yg kedua berupa surat Al-Maidah ayat 1-7.

Ø Strategi Dakwah Rasululloh SAW di Madinah
§  Dawah secara sembunyi-sembunyi
Sasaran dakwah ini yg pertama adalah keluarga serumah, yg pertama dlm hal ini adalah Khodijah & anak-anaknya. Yg kedua adalah sahabat2 terdekat, Abu Bakar adalah org yg pertama masuk islam. Setelah itu disusul oleh Utsman bin Affan, Abdurrohman bin Auf & para sahabat2 yg lain serta beberapa penduduk quraisy lainnya. Mereka itu disebut Assabiqunal Awwalun. Susunan yg ketiga adalah saudara susuan, yaitu Hamzah bin Abdul Mutholib juga masuk islam dg semangat, sehingga oleh Rasululloh beliau2 dianugerahi gelar Assadulloh yg artinya singa Allah.

§  Dakwah secara terbuka
3 th lamanya Nabi berdakwah secara sembunyi2.Setelah itu turun perintah dari Allah untuk berdakwah secara terbuka dalam surat Al-Hijr ayat 94, yaitu :

فَاصْدَعْ بِمَاتُؤْمَرُوَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِيْن

Ayat itu memerintahkan agar Rasululloh menyiarkan islam secara terang-terangan. Dengan seruan dakwah secara terang2an ini, maka Rasululloh & ajaran agamanya yg dibawa menjadi perhatian & pembicaraan masyarakat Mekkah.

Ø  Penderitaan & Tekanan Kepada Rasululloh & Para Pengikutnya
§  Hambatan & Rintangan
Melihat realita di masyarakat bahwa perkembangan islam semakin cepat, maka terkejutlah para kaum quraisy. Karena mereka mengira kalau dakwah Rasulullhoh hanyalah gerakan kecil yg tdk akan bertahan lama. Berbagai macam siksaan ditiupkan pada para pengikutnya terutama dari golongan hamba sahaya. Rasululloh sebagai pemecah belah bangsa Arab & sebagai org yg dianggap menghinakan nenek moyang & dewa2  sesembahannya.
Sikap Nabi Muhammad yg kuat & konsisten, membuat kaum quraisy semakin biadab dlm menyiksa Rasululloh & pengikutnya. Begitulah sikap Rasululloh, beliau tetap tegar dlm setiap menghadapi hambatan & rintangan yg menimpa dirinya.

§  Boikot terhadap Bani Hasyim dan Bani Mutholib
Seluruh keluarga Bani Hasyim telah memutuskan untuk menjaga Rasululloh & perang habis2an demi kepentingan & keselamatan Rasululloh serta para pengikutnya. Kaum quraisy mengetahui bahwa keselamatan Rasululloh terletak pada Bani Hasyim. Kaum quraisy membentuk persekutuan besar untuk mengurung Bani Hasyim dlm kontek sosial. Mereka di matikan arah langkahnya agar keduanya terisolasi dari masyarakat. Pemboikotan berlangsung selama 3 th mulai pada bulam Muharrom tahun 7 kenabian atau 616M. Isi pemboikotannya antara lain :
1.    Mereka tdk akan menikahi umat islam
2.    Mereka tdk menerima permintaan nikah dg umat islam
3.    Mereka tdk akan berjual beli dg umat islam
4.    Mereka tdk akan menengok org islam yg sakit
5.    Mereka tdk akan mengantar mayat org islam ke kubur
6.    Mereka tdk akan menerima permintaan damai org islam, sebelum menyerahkan Rasululloh kepada kafir quraisy.

§  Dakwah keluar kota Mekkah
Kehadiran kaum muslimin di negeri Habsyi (Ethiopia) pada tahun ke-5 sesudah masa kerosulan Muhammad adalah untuk menghindari siksaan & gangguan dari kaum kafir quraisy di Mekkah, sekaligus membuka misi dakwah Rasul. Rasululloh mengetahui bahwa raja Habsyi berhati mulia, adil & bijaksana.
Hijrah ke Habsyi dibsgi menjadi 2 tahap, tahap pertama dipimpin oleh Ja’far bin Abi Tholib dg jumlah 16 org muslim, tahap ke-2 diikuti oleh 96 kaum muslimin. Sampai di Habsyi kedua rombongan muslimin diterima baik oleh penguasa Habsyi Raja Negus & dipersilahkan untuk hidup ditanah airnya bahkan ada yg menetap selamanya serta Raja Negus ikut memluk ajaran islam.

·      Dakwah Rasululloh Pada Periode Madinah

Ø Kondisi Kota Madinah Sebelum Islam Datang
Madinah terletak didaerah Hidzjaz, bagian dari semenanjung Arab yg terletak diantara dataran tinggi Nejd & daerah pantai Tihamah. Di daerah ini terdapat 3 kota utama, yaitu Thaif, Mekkah, & Madinah yg terletak 275 KM dari Laut Merah. Madinah berada disebuah lembah yg subur disebelah selatan berbatasan dg Bukit Air, sebelah utara dg Bukit Uhud dan Sur serta disebelah timur dg gurun pasir (Harah).
Penduduku Yastrib sebelum kedatangan islam terdiri dari 2 suku bangsa, yaitu Bangsa Arab & Bangsa Yahudi. Secara bertahap daerah itu berkembang menjadi kota penting ke-2 setelah Mekkah setelah kehadiran org yahudi. Org yahudi membangun pemukiman besar & benteng2 pertahanan agar mereka terhindar dari org2 Badui. Suku2 yahudi yg terkemuka adalah Bani Quraizah, Bani Nadir & Bani Qoinuqo.

Ø Kehadiran Rasululloh Di Kota Mekkah
Rasululloh melakukan pendekatan pada rombongan haji dari Yastrib yg tiba di kota Mekkah dan mengajak mereka menyembah kepada Allah. Karena mereka telah mendengar ajaran Taurat dari kaum yahudi diantaranya tentang Nabi terakhir yg akan lahir sebagai pendukung agama Monotheisme, maka mereka tidak lagi merasa asing mendengar ajaran Rasululloh. Mereka mengatakan masuk islam & berjanji akan mengajak penduduk Yastrib untuk memeluk islam.
Setibanya di Yastrib mereka bercerita kepada penduduk tentang Rasululloh dan agama yg dibawanya serta mengajak mereka masuk islam.
Tahun 621 M sebanyak 10 org suku Khazraj & 2 org dari suku Aus menemui Rasululloh & menyatakan diri masuk islam & melakukan Bai’at kepada Nabi di Bukit Aqobah (Bai’at Aqobah ke-1). Pada musi haji tahun berikutnya 622 M sebanyak 73 org rombongan haji dari Yastrib, baik yg sudah masuk islam maupun yg belum masuk islam, mendatangi Rasululloh untuk mengajak beliau hijrah ke yastrib. Pertemuan itu diadakan itu diadakan di bukit Aqobah, pada waktu itulah terjadi Bai’at Aqobah ke-2. Beberapa bulan kemudian Rasululloh bersama beberapa org islam lainnya dari Mekkah hijrah ke Yastrib, sejak itu Yastrib diganti dg nama Al Madinah Al Munawwaroh atau Madinah An Nabi.

·      Langkah-langkah Dakwah Rasululloh di Kota Mekkah

Ø Manyatukan Masyarakat Madinah
Penduduk Madinah setelah peristiwa hijrah terdiri atas 3 golongan, yaitu kaum Muslimin, Bangsa Yahudi & Bangsa Arab yg belum masuk islam. Rasululloh menciptakn susana kekluargaan, mengembangkan sifat toleransi beragama diantara golongan2 tsb. Untuk mencapai maksud tsb, maka dibuatlah perjanjian antara kaum muslimin dg non muslim. Dalam sejarah perjanjian itu dikemas dg istilah Piagam Madinah.
Piagam Madinah mengandung prinsip2 persamaan, persaudaraan, persatuan, kebebasan, toleransi beragama, pedamaian, tolong-menolong & membela yg teraniaya serta mempertahankan Madinah dari serangan musuh. Dengan adanya perjanjian tsb, maka kota Madinah & sekitarnya menjadi kota yg terhormat yg seluruh penduduknya mempunyai rasa tanggung jawab & sanggup memikul kewajiban bersama untuk menyelenggarakan keamanan, menjamin keselamatan & mempertahankan setiap serangan musuh yg datangnya dari luar.

Ø Kebebasan Menjalankan Syariat Agama
Masyarakat Madinah adalah masyarakat yg pluralistik beragam dari suku bangsa & agama. Masyarakat Madinah diberi ruang untuk memilih agama yg diyakini kebenarannya, tdk ada paksaan dlm agama tertnetu. Rasululloh memberi  kemerdekaan beragama kepada penduduk Madinah, dan mengajarkan kepada pengikutnya untuk menghormati kepercayaan agama lainnya serta saling membantu.

Ø Meletakkan dasar Kepemimpinan Yang Demokratis
Di kota Madinah Rasululloh membawa dasar perdamaian & kemakmuran seluruh golongan & lapisan yg berada dikalangan masyarakat Madinah.karena itulah sikap arif dan bijaksana sangat ditonjolkan dlm setiap mengambil keputusan, seluruh lapisan masyarakat dilibatkan dlm mengambil kebijakan melalui unsur perwakilan serta segala aspirasi masyarakat diteriuma sebagai masukan dlm mengambil kebijakan. Disinilah unsur demokratis dlm memimpin benar2 diterapkan, begitu juga keadilan.

Ø Membentuk Pertahanan dan Keamanan
Rasululloh menyadari bahaya yg mengancam dari segenap penjuru, terutama dari pihak quraisy & beliau jg menyadari sepenuhnya akan perlunya pertahanan & keamanan dlm setiap keadaan. Oleh karena itu beliau melakukan segala tindakan yg diperlukan yg dapat memberikan keamanan pada kota Madinah & terhadap pasukannya di medan tempur dari srangan mendadak yg dilakukan oleh nusuh. Rasululloh membuat sistem patroli yg selalu dpt memberinya informasi tentang gerakan, rencana dan kekuatan musuh. Setiap kali ada kebutuhan untuk melakukan tindakan pertahanan & keamanan, berdasarkan informasi itu beliau segera melakukannya. Setiap kali ada gerakan musuh di sekitar kota Madinah, beliau segera menyusun pasukan di bawah sendiri atau di bawah pimpinan sahabatnya.

Ø Perang dan Kedaulatan
Setelah membangun masyarakat Madinah, Rasululloh mengadakan hubungan dg dunia / kekuasan lain. Hubungan dlm bentuk perang terjadi antara umat islam di Madinah dg kafir quraisy di Mekkah pada tahun ke-2 setelah hijrah, perang pertama tsb adalah perang Badar. Dalam peperangan ini umat islam memperoleh kemenangan, sedangkan internal persatuan Madinah terganggu oleh suku yahudi Madinah, yaitu suku Qoinuqo yg meninggalkan Madinah & pindah ke perbatasan Syiria.
By : Sachu

6 komentar:

Unknown on 7 Desember 2014 pukul 20.22 mengatakan...

Maaf itu bukannya wahyu yang ke2 surat almudassir?

Unknown on 2 November 2015 pukul 20.32 mengatakan...

wahyu yg kedua almudasstir

Unknown on 16 Desember 2015 pukul 19.24 mengatakan...

Iya, maaf salah input :)

Unknown on 16 Desember 2015 pukul 19.24 mengatakan...

Iya, maaf salah input :)

Unknown on 13 Agustus 2016 pukul 11.48 mengatakan...

Terimakasih

Unknown on 15 Februari 2019 pukul 23.01 mengatakan...

TerimaKasih

Posting Komentar

 

Sachu Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei